Permintaan Olahan Jamur TiramYang Meningkat
Masih terbatasnya pasokan jamur Tiram di pasar swalayan maupun pasar tradisional menggambarkan permintaan jamur tiram memang lebih tinggi dibanding dengan penawarannya, peningkatan jumlah permintaan ini seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran konsumen akan arti pentingnya gizi dan kesehatan. Jamur diyakini sebagai bahan pangan yang sehat dengan produksi yang hampir tanpa menggunakan pupuk buatan dan pestisida. Selain itu jamur mempunyai rasa yang enak dan memiliki nilai gizi yang tinggi.
Dalam 10
tahun terakhir nilai ekonomis jamur tiram terus meningkat. Jamur jenis ini
sudah lebih dikenal dan memasyarakat dibandingkan jenis jamur lainnya.
Permintaan akan produk ini senantiasa meningkat juga disebabkan karena
kebutuhan pasar akan produk kian meluas, tak hanya dalam bentuk segar, tetapi
juga olahan. Pasar jamur tiram putih sangat potensial. Dengan rasanya yang
enak, selain untuk konsumsi dalam negeri, produk ini juga menembus pasar
ekspor. Kebutuhan jamur tiram dalam bentuk kering maupun yang telah dikalengkan
untuk beberapa negara seperti Singapura, Taiwan, Jepang, Hongkong cukup tinggi.
Jangankan memenuhi pasokan tersebut, kebutuhan jamur dalam negeri saja, petani
sulit memenuhi permintaannya. Oleh karena itu, penulis ingin membudidayakan
jamur tiram khususnya di Yogyakarta agar pasokan jamur tiram mencukupi
permintaan pasar. Dimana penulis akan memberikan penawaran harga yang dapat
dijangkau oleh pasar, baik dari kalangan ekonomi lemah sampai kalangan ekonomi
atas. Selain itu, penulis ingin menggalakkan jamur sebagai makanan yang kaya
akan gizi yang dapat membantu penyembuhan berbagai macam penyakit. Terlebih
lagi, dengan adanya budidaya jamur tiram ini, penulis dapat membuka lapangan
kerja baru bagi penduduk sekitar karena suatu usaha budidaya jamur cukup
memerlukan tenaga kerja yang banyak. Misalnya, sebagai supir, pemetik, dan
pengemas. Dengan adanya lapangan kerja baru, usaha budidaya jamur dapat
meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar tempat budidaya jamur tiram. DIPOSKAN
OLEH ERSA FITRIMANDARI DI 22.27
0 komentar: